Jangan lupa pula membina kecerdasan tubuh si kecil sejak dini. Orangtua punya andil besar lho, dalam membentuk kecerdasan tubuh anak. Contoh, bila bayi menangis, seorang ibu yang kompeten tidak akan langsung memberikan makanan, karena belum tentu si bayi menangis karena lapar. Tapi, seorang ibu yang tidak kompeten tak akan mampu melakukan pembedaan itu. Akibatnya, bayi akan selalu dijejali makanan setiap kali menangis.
Saat dewasa kelak, ketika anak merasakan emosi-emosi yang tak enak seperti sedih, marah, bosan atau kesepian, makananlah yang dengan mudah menjadi pelarian. Sebuah perilaku yang jelas-jelas mengurangi kecerdasan tubuh.
Jadi, agar si kecil bisa mengembangkan kecerdasan tubuhnya, inilah beberapa saran dari buku ini yang mungkin berguna untuk Anda:
· Terapkan jadwal makan teratur dalam keluarga. Jangan biarkan anggota keluarga Anda memiliki pola makan tak teratur.
· Jangan lewatkan sarapan. Pilih sereal tinggi serat, rendah lemak dengan susu.
· Jangan melarang makanan siap saji. Makin dilarang anak makin penasaran.
· Matikan TV saat makan, dan jangan makan di depan video game atau komputer.
· Kurangi konsumsi soft drink dan jus buah yang mengandung gula.
· Berikan makanan dalam porsi layak. Kalau terlalu banyak, jangan paksa anak untuk menghabiskan.
· Jangan menawarkan makanan ketika anak sedang sedih, atau terganggu perasaannya, atau sebagai penghargaan atas sebuah prestasi.